Seorang pelayan yang memenangi $ 2,tiga juta di Singapore Sweep memperjelas jika ia tidak lakukan kekeliruan apa saja, sesudah polisi terima laporan dari pihak lain yang mengeklaim jika ticket juara sudah diculik.
Len (bukan nama sesungguhnya) menjelaskan ke The Straits Times jika ia beli ticket Singapore Sweep di toko Tampines Singapore Pools di bulan Juni, saat diperjalanan untuk menolong temannya mengirim beberapa uang ke Filipina.
Pria berumur 44 tahun, yang sudah bekerja untuk keluarga yang serupa di Pasir Ris sepanjang 14 tahun, mengeklaim hadiah uang itu, menyerahkannya ke rekening banknya di sini dan mentransfer beberapa ke putrinya yang berumur 22 tahun dan berumur 23 tahun. anak lelaki paling tua di Filipina.
Tetapi bulan kemarin, tiga petugas dari seksi kepolisian Ang Mo Kio bertandang ke flat tempat ia bekerja.
Ia menjelaskan jika mereka memberitahukannya jika seorang sudah ajukan laporan yang mengeklaim pemilikan ticket juara dan jika ticket itu sudah diculik.
Anak lelaki majikannya temani ia di saat polisi menginvestigasi ia.
Ia menjelaskan ia kecewa dengan informasi itu, tapi sudah penuhi keinginan untuk memberikan perincian rekening banknya.
Ia memberitahu polisi di mana ia beli ticket kemenangan dan memperlihatkan ke mereka tanda-pertanda-tandanya terima untuk transfer uang yang sudah ia kerjakan.
Ia bawa mereka ke toko Tampines tempat ia beli ticket.
Ia tinggal di luar bersama satu dari mereka sementara lainnya ke toko. "Saat mereka keluar, mereka ngomong video kamera sekuriti saya yang beli ticket telah dihapus," katanya.
Len selanjutnya tawarkan untuk bawa mereka ke toko paling dekat di mana ia sudah menolong temannya mengirimi uang, tapi petugas menjelaskan padanya jika itu tak perlu.
Mereka selanjutnya mengantarnya kembali lagi ke kendaraan polisi di mana mereka ajukan semakin banyak pertanyaan.
Semenjak itu, mereka menghubunginya minimal 4x, bertanya detil lain seperti nomor telephone beberapa temannya.
